Mengungkap kembali hewan yang menjijikkan lalat, dari penyataan bahwa "lalat pembawa penyakit dan penawarnya"
Lalat adalah jenis serangga dari ordo Diptera (berasal dari bahasa Yunani di berati dua dan ptera berarti sayap). Perbedaan yang paling jelas antara lalat dan ordo serangga lainnya adalah lalat memiliki sepasang sayap terbang dan sepasang halter, yang berasal dari sayap belakang, pada metatoraks (kecuali beberapa spesies lalat yang tidak dapat terbang).
Penyataan bahwa "lalat pembawa penyakit dan penawarnya" sudah di ungkap dari beberapa sumber baik dari para peneliti dan juga sudah ada kajiannya yaitu dalam Hadist Nabi Muhammad SAW, berikut hadistnya :
Dari Abu Hurairah radiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi wa salam bersabda:
"Apabila lalat jatuh di bejana salah satu diantara kalian maka celupkanlah karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya terdapat obat penawarnya".
Dari Anas bin Malik radiallahu 'anhu, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa salam bersabda:
Dari Anas bahwasanya Nabi bersabda: "Apabila lalat jatuh pada bejana salah satu diantara kalian, maka celupkanlah karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan sayap lainnya terdapat obat".(HR. Bukhari, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Berikut beberapa hasil penelitian dari para ahli:
Dr. Amin Ridha, Dosen Penyakit Tulang di Jurusan Kedokteran Univ. Iskandariyah, telah melakukan penelitian tentang “hadits lalat ini” dan menegaskan bahwa di dalam rujukan-rujukan kedokteran masa silam ada penjelasan tentang berbagai penyakit yang disebabkan oleh lalat. Dan di zaman sekarang, para pakar penyakit yang mereka hidup berpuluh-puluh tahun, baru bisa mengungkap rahasia ini, padahal sudah dibongkar informasinya sejak dahulu. Yaitu kurang lebih 30-an tahun yang lalu mereka menyaksikan dengan mata kepala sendiri obat berbagai penyakit yang sudah kronis dan pembusukan yang sudah menahun adalah dengan lalat.
Shope pada tahun 1927, dan Glaser 1938, mendapati ada kuman-kuman virus dalam badan lalat yang berfungsi membunuh kuman-kuman bakteria. Kajian ke atas lalat rumah Musca domestica menunjukkan, ia mengandungi virus bacteriophage yang mampu membunuh kuman-kuman Staphylococcus muscae, Escherichia coli, Salmonella paratyphi dan Eberthella typhosa yang menjadi penyebab kepada penyakit cirit birit dan demam kepialu. Inilah penemuan virus bacteriophage yang pertama di dalam serangga dan ia merangsang kepada penemuan-penemuan yang lain.
Pada tahun 1926, J.I. Duncan menemui bahan-bahan aktif pembunuh bakteria di dalam usus lalat rumah. Pada tahun 1939 pula, Lal, Ghosal dan Mukherji mendapati lalat mampu mengubah kuman taun vibrio cholera kepada bentuk yang lain yang tidak berbahaya. Penemuan-penemuan ini dilaporkan dalam buku The Housefly – Its Natural History, Medical Importance, And Control oleh Luther West.
Penemuan sains pada abad ke-20 juga menyedarkan manusia tentang betapa benarnya sabda nabi yang bermaksud, “Celuplah lalat itu kerana pada sebelah sayapnya mengandungi penawar.”
Pusingan hidup lalat bermula dengan telur. Telur menetas dan mengeluarkan larva, kemudiannya berubah kepada pupa dan kemudian barulah menjadi lalat dewasa. Semua ini adalah proses yang perlu dilalui oleh seekor lalat. Lalat di dalam bentuk larva (maggots) amat bermanfaat pada manusia.
M.A. Stewart, pada tahun 1934, mendapati lalat berbentuk larva, ketika ‘dicelupkan’ ke dalam luka-luka, mengeluarkan bahan ammonia dan kalsium karbonat yang menjadikan luka itu alkali. Di dalam keadaan ini kuman-kuman dapat dibunuh di samping meredakan bengkak serta mencegah kematian sel-sel.
S.W. Simmons pada tahun 1935 pula mendapati, lendir yang dikeluarkan oleh larva mampu membunuh kuman-kuman bahaya seperti Staphylococcus aureus, Haemolytic streptococci dan Clostridium welchii.
W. Robinson mendapati larva juga mengeluarkan allantoin. Allantoin merupakan bahan protein yang membantu pertumbuhan sel-sel. Penemuan-penemuan ini dilaporkan dalam buku Insect Immunology karangan Edward Steinhaus.
Referensi : wikipedia.org, Dr. Danial bin Zainal Abidin
0 Response to "Lalat Pembawa Penyakit dan Penawarnya"
Post a Comment