Gempa Bumi ( Seisme ) Materi OSN Kebumian

Pasti Anda pernah mendengar berita tentang gempa bumi di televisi, biasa pembaca berita menyebutkan pusat gempa berada di Kota A. 
Hal itu dinamakan dengan episentrum, yaitu pusat gempa yang ada pada permukaan bumi. Untuk menentukan letak suatu episentrum gempa diperlukan catatan/data gempa dari minimal tiga tempat/kota yang merupakan stasiun pencatat gempa bumi yang bersifat homoseismik. 

Homoseismik adalah data-data seismik yang direkam dalam waktu yang bersamaan pada tempat atau lokasi yang berbeda. 

Stasiun-stasiun ini dihubungkan dengan satu garis lurus sehingga membentuk bangun segitiga. Kemudian di buat garis tinggi dari ketiga sudut yang dibentuk ketiga kota tersebut, titik perpotongan ketiga garis tinggi tersebut adalah pusat gempa di permukaan bumi atau yang disebut episentrum. 

Penentuan titik episentrum berdasarkan tiga data homoseismik. Dari masing-masing stasiun pengukur gempa dibuat jari-jari dengan lingkaran dengan jari-jari episentral yang telah dikalikan dengan skala peta dimana kota pencatat gempa terletak. 

Perpotongan dari (minimal 3 kota ) lingkaran-lingkaran episentral tersebut merupakan titik episentrum. Misalnya gempa bumi terjadi di Waropen maka diambil tiga data homoseismik dari tiga stasiun pencatat gempa bumi terdekat, misalnya di Serui, Timika dan Jayapura lalu dicari titik episentrumnya dimana. 

Klasifikasi Gempa Bumi 

Klasifikasi gempa berdasarkan kedalaman hiposentrum :
1. Gempa dalam ( lebih dari 300 km )
2. Gempa Intermedier ( 100 km – 300 km)
3. Gempa dangkal (kurang dari 100 km) 

Klasifikasi gempa berdasarkan jarak episentralnya :
1. Gempa local ( kurang dari 10.000 km)
2. Gempa jauh (10.000 km )
3. Gempa sangat jauh (lebih dari 10.000 km) 

Gempa dapat digolongkan menjadi beberapa kategori. Menurut proses terjadinya, gempa bumi diklasifikasikan menjadi seperti berikut: 

Gempa tektonik: terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng di litosfer kulit bumi oleh tenaga tektonik. Tumbukan ini akan menghasilkan getaran. Getaran ini yang merambat sampai ke permukaan bumi. 

Gempa vulkanik: terjadi akibat aktivitas gunung api. Oleh karena itu, gempa ini hanya dapat dirasakan di sekitar gunung api menjelang letusan, pada saat letusan, dan beberapa saat setelah letusan. 

Gempa runtuhan atau longsoran: terjadi akibat daerah kosong di bawah lahan mengalami runtuh. Getaran yang dihasilkan akibat runtuhnya lahan hanya dirasakan di sekitar daerah yang runtuh.

Menurut bentuk episentrumnya, ada dua jenis gempa., yaitu :
Gempa sentral: episentrumnya berbentuk titik.
Gempa linear: episentrumnya berbentuk garis. 

Menurut kedalaman hiposentrumnya, ada tiga jenis gempa, yaitu :
Gempa bumi dalam: kedalaman hiposenter lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi.
Gempa bumi menengah: kedalaman hiposenter berada antara 60-300 km di bawah permukaan bumi.
Gempa bumi dangkal: kedalaman hiposenter kurang dari 60 km. 

Menurut jaraknya, ada tiga jenis gempa, yaitu :
Gempa sangat jauh: jarak episentrum lebih dari 10.000 km.
Gempa jauh: jarak episentrum sekitar 10.000 km.
Gempa lokal: jarak episentrum kurang 10.000 km. 

Menurut lokasinya, ada dua jenis gempa, yaitu :
Gempa daratan: episentrumnya di daratan.
Gempa lautan: episentrumnya di dasar laut. Gempa jenis inilah yang menimbulkan tsunami 

Skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902. Skala Mercalli terbaagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa tersebutdan juga dengan melihat dan membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut. Oleh itu skala Mercalli adalah sangat subjektif dan kurang tepat dibanding dengan perhitungan magnitudo gempa yang lain. 

Oleh karena itu, saat ini penggunaan skala Richter lebih luas digunakan untuk untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Tetapi skala Mercalli yang dimodifikasi, pada tahun 1931 oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann masih sering digunakan terutama apabila tidak terdapat peralatan seismometer yang dapat mengukur kekuatan gempa bumi di tempat kejadian.

0 Response to "Gempa Bumi ( Seisme ) Materi OSN Kebumian"

Post a Comment